Senin, 05 September 2011

Gye Baek


Lee Seo Jin sebagai Jendral Gyebaek
Jo Jae Hyun sebagai Raja Euija
Cha Moo Dalam pyo sebagai Jin (ayah Gye Baek)
Oh yun Taek Soo sebagai Bi Sa
Juni Noh Min sebagai Sung Choong
Kim Yoo Suk sebagai Heung Soo
Jo Sang Ki sebagai Nam Jo
Kim Jin Ho sebagai Hyo Rin Wang
Park Yoo Yeon Chul Hwan
Park Eun Bin sebagai Go Eun Yuk
Jin Tae Hyun sebagai Ki Gyo
Ahn Kil Kang
Kim Byung Gi
Jung Sung Mo
Jung Han Hun

Sinopsis

Drama Korea Gye Baek mengisahkan tentang kepahlawanan seorang jendral di masanya.

Episode

Drama ini sebanyak 32 episode dengan genre sejarah.

Sejarah

Pertempuran Hwangsanbeol (Hangul: 황산벌 전투, Hanja: 黃山─戰鬪) adalah pertempuran yang terjadi antara Silla dan Baekje tahun 660. Raja Muyeol dari Silla berhasil mendapat bantuan dari Kaisar Dinasti Tang. Pada tahun 660, 50.000 tentara dibawah pimpinan Kim Yushin dari Silla dikirim ke Baekje. Raja Uija yang telah kehilangan dukungan dari menteri-menterinya hanya bisa mengumpulkan 5.000 tentara. Ia menunjuk Jendral Gyebaek untuk memimpin tentaranya dan menghadapi Kim Yushin.

Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan Silla dan kehancuran Baekje. Gyebaek tewas dalam pertempuran.

Disini dikatakan jendral Gyebaek hidup di masa Raja Uija di Baekje dan bertempur melawan Kim Yu Shin di masa Raja Muyeol. Apa yang dimaksud Raja Muyeol di sini adalah Kim Chun Cu keponakan dari Ratu Seondeok. Kalau memang benar, berarti drama saeguk ini adalah kelanjutan dari drama Queen Seandouk dalam usahanya menyatukan 3 negara dan itu terwujud di masa pemerintahan Kim Chun Cu.

Kita tunggu aja, gimana cerita dramanya nanti
^^


sumber : allsource

Minggu, 04 September 2011

Ratu-ratu Sukjong


1. Ratu Ingyeong (1661–1680)

Putri Kim Man-gi[1] dan Lady Han[2]. Ia menikah di usia 10 tahun dengan Sukjong (yang ketika itu masih sebagai Putra Mahkota (王世子 왕세자 wangseja), gelarnya adalah Puteri Istri Putra Mahkota (王世子嬪 왕세자빈 wangsejabin). Di tahun 1674, bersama dengan kenaikan tahta suaminya, ia menjadi Permaisuri Joseon. Di bulan Oktober 1680 (usia 19 tahun), ia sakit cacar dan wafat 8 hari kemudian di Istana Changdeok. Ia dimakamkan di Ikneung (익릉) di Propinsi Gyeonggi. Ia memiliki 2 putri, yang mati pada saat lahir.

Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Ingyeong, Gwangryeol Hyojang Myeonghyeon Seonmok Hyeseong Sunui" (광렬효장명현선목혜성순의인경왕후 光烈孝莊明顯宣穆惠聖純懿仁敬王后).


2. Ratu Inhyeon (1667–1701)

Putri Min Yoo-jung[3] dan Lady Song[4], ia menjadi Permaisuri Sukjong dengan pernikahan di tahun 1681. Ia mungkin dikenal sebagai salah satu Ratu yang terbaik di dalam Dinasti Joseon. Kehidupannya digambarkan di dalam banyak drama sejarah Korea. Ketika so-ui[5] Jang Ok-jeong melahirkan seorang putra di tahun 1688, terjadi perselisihan berdarah yang disebut Gisa Sahwa (기사사화). Selama ini, Sukjong ingin memberikan putra tertuanya (gelar wonja (元子 원자)[6]) gelar "Putra Mahkota" (王世子 왕세자 wangseja) dan ingin mempromosikan Lady Jang dari status So-ui ke status Hui-bin[7]. Aksi ini ditentang oleh fraksi Noron (dipimpin oleh Song Si-yeol, dengan Min Yoo-jung (ayah Inhyeon) sebagai anggotanya), dan ini didukung oleh fraksi Soron (dimana Jang Hui-jae (kemudian) abang Jang so-ui adalah salah seorang anggotanya). Sukjong menjadi marah dengan oposisi tersebut, dan banyak yang dibunuh termasuk Song Si-yeol. Banyak anggota termasuk Inhyeon dan keluarganya, dipaksa dibuang ke pengasingan. Ratu Inhyeon digulingkan dan Jang so-ui menjadi Jang hui-bin, dan kemudian menjadi Permaisuri Ketiga.

Kemudian di tahun 1694, Sukjong, merasa menyesal atas sikap temperamennya, dan menyerah kepada penempatan kembali Inhyeon, yang dipimpin oleh Soron (kejadian ini disebut Gapsul Hwanguk (갑술환국)) Ia dibawa kembali ke istana dan dikembalikan statusnya sebagai Permaisuri, dengan Lady Jang diturunkan ke status hui-bin. Di tahun 1701 di usia 34 tahun, ia jatuh sakit dan meninggal, penyebab penyakit tersebut tidak diketahui[8].

Konon ketika Sukjong sedang berkabung atas kematian Inhyeon, memimpikannya mengenakan pakaian sobok yang penuh bersimbahan darah. Sukjong bertanya pada Inhyeon bagaimana ia mati, yang kemudian menunjuk ke arah kamar Jang Hui-bin (tanpa berkata apa-apa). Sukjong terbangun dari mimpinya dan pergi ke kamar Jang. Ketika mendekat, ia mendengar musik dan suara tertawa. Dengan menguping ia melihat Jang Hui-bin dengan seorang Syaman di dalam kamarnya, sedang berdoa untuk kematian Ratu, dan menusuk sebuah boneka dengan panah. Ketika hal tersebut dipergoki oleh Sukjong, iashe (bersama dengan abangnya) dieksekusi atas perbuatannya (dengan meminum racun (사사 sasa)).

Salah satu pelayan Ratu menulis sebuah buku yang disebut Inhyeon Wanghu Jeon (仁顯王后傳 인현왕후전 Kisah Ratu Inhyeon), yang masih ada sampai sekarang. Ia dimakamkan di Myeongreung (명릉) Propinsi Gyeonggi, dan Sukjong kemudian dimakamkan dekat dengannya di area yang sama. Ia tidak memiliki keturunan dengan Sukjong.

Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Inhyeon, Hyogyeong Sukseong Jangsun Wonhwa Uiyeol Jeongmok" (효경숙성장순원화의열정목인현왕후 孝敬淑聖莊純元化懿烈貞穆仁顯王后).

ini dia ratu favorit ku


3. Ratu Inwon (1687–1757)


Putri Gim Joo-shin[9] dan Lady Jo dari klan Imcheon Jo[10], ia menikah dan menjadi[11] Permaisuri Ketiga Sukjong diusia 15 tahun, di tahun 1702, setelah kematian Inhyeon di tahun 1701. Ia selamat dari penyakit cacar di tahun 1711. Ia menjadi Ibu Suri (大妃 대비 daebi) setelah Sukjong wafat dan anak tirinya (oleh Jang hui-bin) menjadi raja, dan Ibu Suri yang Agung (大王大妃 대왕대비 daewangdaebi) di tahun 1724 setelah Gyeongjong (anak tirinya oleh Jang hui-bin) wafat dan Yeongjo (anak tiri lainnya oleh Choi suk-bin), yang ia sayangi, menjadi raja. Ia tidak memiliki keturunan, dan wafat di tahun 1757 di usia 70 tahun, dan dimakamkan dekat dengan Sukjong dan Inhyeon di Propinsi Gyeonggi.

Ia diberikan gelar anumerta "Ratu Inwon, Hyesun Jagyeong Heonryeol Gwangseon Hyeonik Kangseong Jeongdeok Suchang Yeongbok Yunghwa Hwijeong Jeongwoon Jeongui Jangmok Inwon Wanghu" (혜순자경헌렬광선현익강성정덕수창영복융화휘정정운정의장목인원왕후 惠順慈敬獻烈光宣顯翼康聖貞德壽昌永福隆化徽精正運定懿章穆仁元王后).

Ratu Inwon adalah ratu yang bijaksana. seneng juga liat perannya di serial Dong Yi, walaupun awalnya agak sebel juga dengan ketegasan dan kedisiplinannya....

Nah, itu dia tadi ketiga ratu yang berkuasa di masa Rasa Sukjong memerintah di era dinasti Joseon.

Akan tetapi di antara di masa Ratu Inheyon turun tahta akibat manipulasi dari Selir Jang, saat itu Selir Jang lah yang diangkat menjadi Ratu ( versi serial dramanya).


4. ''Hee-bin'' Jang Ok-jeong (1659–1701)


Ia hanya diketahui sebagai seorang keponakan yang pernah disingkirkan seorang pedagang yang bernama Jang Hyeon (장현) dan tidak ada catatan tentang siapa ayahnya. Namun, konon menurut sebuah isu, ayahnya adalah Jo Sa-seok (조사석; keponakan kedua Ibu Suri Jangryeol), karena ibu Ok-jeong (Nyonya Yoon) merupakan gundiknya yang terkenal.

Ok-jeong menjadi Ibu Suri Jangryeol pelayan istana (ratu kedua Injo) dengan rekomendasi Pangeran Dongpyeong (keponakan pertama Sukjong yang pernah disingkirkan). Kemudian di tahun 1686, Sukjong bertemu dengannya setelah sebuah kunjungan dengan nenek buyut tirinya (Ibu Suri Jangryeol) dan menjadikannya selir dan memberinya gelar suk-won[12]. Di tahun 1688, ia dipromosikan ke so-ui, dan di tahun 1688 ia melahirkan seorang putra, dan menjadi hui-bin. Ketika Inhyeon digulingkan dan dibuang ke pengasingan di bulan Mei 1688, ia menjadi Permaisuri Ketiga yang di dukung oleh fraksi Soron, dan putranya dijadikan Putra Mahkota, memberi ruangan untuk Gisa Hwanguk.

Kemudian di tahun 1694, dengan penempatan kembali Inhyeon, Permaisuri dikembalikan statusnya menjadi hui-bin. Di tahun 1701, Inhyeon meninggal oleh sebuah penyakit yang tidak diketahui. Konon Sukjong memergoki Jang hui-bin, abangnya Jang Hui-jae dan seorang Shaman menjampi-jampi kematian Inhyeon (ketika menusuk sebuah boneka dengan panah). Jang hui-bin, abangnya, dan setipa orang yang terlibat ditahan dan di hukum mati dengan meminum racun. Ia berusia 42 tahun dan memiliki dua anak: Gyeongjong dan Pangeran Seongsu (diragukan).

Setelah ini, Sukjong membuat hukum yang melarang selir-selir diijinkan menjadi Permaisuri di kemudian hari. Jang hui-bin meninggalkan banyak cerita-cerita rakyat termasuk kehausannya akan kekuasaan, dan sebuah cerita tentang kejadian sebelum kematiannya dengan putranya (kemudian Putra Mahkota (bakal Gyeongjong)[13].

Walaupun demikian, karena ia merupakan ibu dari Putra Mahkota, ia diberikan gelar anumerta "Lady Oksan, Selir Istana yang Agung; Selir Prefektur yang Agung klan Indong Jang" (대빈궁옥산부대빈장씨 大嬪宮玉山府大嬪張氏).

Perbedaannya dengan versi serialnya, disini Selir Jang memiliki dua anak. sementara versi serial hanya punya satu anak. Selir Jang adalah orang yang paling menderita diantara semua wanita yang dicintai oleh Sukjong,,hiks..



sumber : wikipedia

Maharani Myeongseong



Maharani Myeongseong lahir dari keluarga bangsawan Min Yeoheung pada tanggal 19 Oktober 1851 di Kabupaten Yeoju, Gyeonggi.

Wangsa Min Yeoheung adalah kaum yangban yang menempatkan banyak tokoh penting dalam bidang pemerintahan, bahkan tiga orang ratu Joseon berasal dari wangsa Min Yeoheung, yakni Ratu Wongyeong, istri pertama Raja Taejong, Ratu Inhyeon dari istri Raja Sukjong. Ibu dan istri Daewongun (ayah Gojong) pun berasal dari wangsa Min Yeoheung, dan mereka mendukung Myeongseong menjadi ratu. Sebelum menikah, Myeongseong dikenal sebagai anak perempun Min Chi-rok. Beberapa catatan fiksi menyebutkan nama aslinya adalah Min Ja-yeong (閔紫英). Pada usia 8 tahun, ia telah kehilangan kedua orang tuanya dan sedikit yang dapat diketahui tentang ibu dan masa kecilnya, serta penyebab dari kematian kedua orang tuanya.

Gojong menikah saat mencapai usia 15 tahun dan ia sangat selektif dalam mencari pasangan. Gojong mencari seorang ratu yang tidak memiliki relasi dekat yang dapat menjalankan politik serta dapat membela kepentingan istana dan rakyat. Satu per satu wanita ditolak sampai istri Daewongun, ibunda Gojong (Yeoheung Budaebuin) mengajukan calon pengantin yang cocok dari garis keluarga mereka, wangsa Min Yeoheung. Deskripsi yang diberikannya adalah seorang gadis yatim piatu dengan wajah yang cantik, tubuh yang sehat, serta taraf pendidikan yang sedang. Pertemuan pertama calon pengantin dengan Daewongun dapat dengan mudah dilaksanakan karena ia tinggal di Anguk-dong yang dekat dengan istana.

Pertemuan tersebut berhasil, dan pada tanggal 20 Maret 1866, anak gadis dari wangsa Min tersebut resmi menikah dengan Gojong. Foto pernikahan mereka diambil di Aula Injeong di Istana Changdeok. Dalam upacara penobatannya, ia diangkat menjadi Ratu Joseon dan bergelar Yang Mulia Ratu Min (閔大妃). Setelah menjadi ratu, di istana ia disapa Jungjeon Mama (harfiah; Yang Mulia Istana Tengah) Ratu Min dikenal memiliki sifat ambisius dan terus terang, sangat berbeda dengan ratu-ratu yang lain sebelumnya. Ia tidak pernah berpartisipasi dalam pesta pora istana yang ia anggap sebagai pemborosan, dan juga jarang sekali meminta dibuatkan pakaian yang mewah. Ia pun tidak pernah menghadiri pesta minum teh sore hari dengan para putri dan anggota istana lain, malahan ia lebih suka berurusan dengan masalah politik. Sebagai ratu, ia diharapkan untuk dapat berperilaku sebagaimana mestinya kaum kelas atas, namun ia menolak perilaku seperti ini. Ia lebih suka berkutat mempelajari buku-buku politik yang biasanya dibaca kaum pria seperti Riwayat Musim Semi dan Musim Gugur (春秋), Komentar Zuo (춘추좌씨전) serta berbagai buku filsafat, sejarah, ilmu pengetahuan, politik dan agama.

Pemerintahan kolonial Jepang menganggap Myeongseong sebagai kerikil dalam usaha ekspansi kolonialismenya. Berbagai usaha untuk mengenyahkannya dari arena politik sengaja dilakukan oleh ayah dari Raja Gojong, Heungseon Daewongun (tokoh yang dikenal sangat dekat dengan Jepang). Namun, hal ini malah membuatnya semakin keras dalam menentang Jepang.

Setelah kemenangan Jepang dalam Perang Sino-Jepang, Ratu Min semakin mempererat hubungan Joseon dan Rusia untuk mengantisipasi pengaruh Jepang yang semakin meluas atas Korea karena Heungseon Daewongun yang memihak Jepang. Gubernur Jepang untuk Korea saat itu adalah pensiunan letnan jenderal bernama Miura Goro. Miura Goro diduga berada di belakang faksi yang didirikan Daewongun untuk mendukung Jepang.

Maharani Myeongseong mengalami akhir hidup yang mengenaskan pada pagi hari tanggal 8 Oktober 1895 karena dibunuh oleh mata-mata yang menyusup ke Istana Gyeongbok.

Pembunuhan Maharani Myeongseong menimbulkan protes dunia internasional. Untuk meredakan kritikan, pemerintah Jepang memanggil Miura dan menuntutnya di Pengadilan Distrik Hiroshima, sementara para personel militer yang terlibat didakwa di pengadilan militer. Namun keputusan hakim menyatakan mereka tidak bersalah karena tidak ditemukan adanya bukti yang cukup kuat.

Setelah peristiwa Aneksasi Jepang oleh Korea pada tahun 1910, Miura diberi penghargaan dan jabatan di Dewan Pribadi (Sumitsuin), badan penasihat Kaisar Jepang.

Di Korea Selatan, perhatian masyarakat semakin meningkat terhadap profil kehidupannya yang berakhir tragis. Kisah hidupnya diangkat dalam berbagai pertunjukkan drama tv dan teater musikal serta novel-novel. Ia dianggap sebagai salah seorang pahlawan wanita yang berperan penting dalam politik dan diplomasi untuk mempertahankan harga diri negara daripada campur tangan pihak asing.


kalo ada dibuat drama saeguknya, sepertinya seru juga. Penerusnya Ratu Inheyon.



sumber : wikipedia

Bunga Ume


" Bunga Ume "





" Buah Ume "



Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Prunus
Upagenus : Prunus
Seksi : Armeniaca
Spesies : P. mume


Klasifikasi Binomial

Prunus mume


Deskripsi

Prunus mume, bahasa Jepang: ume (梅:うめ?), nama umum: prem cina atau aprikot jepang adalah spesies prem Asia dari famili Rosaceae yang ditanam untuk keindahan bunga atau diambil buahnya. Pohon ini berasal dari dataran Cina, berbunga antara akhir musim dingin dan awal musim semi. Bunganya sering dijadikan objek sastra dan seni lukis Asia Timur dan Vietnam.

Bunga Prunus mume sering dikaitkan dengan keindahan, kekuatan, dan kesucian karena putik muncul ketika pohon masih belum berdaun, dan suhu udara masih rendah (antara Januari dan Februari). Pohon ini diintroduksi di Jepang dari Cina pada abad ke-6[2], dan dulunya ditanam untuk diambil buahnya sebagai obat. Di Jepang, pohon ini merupakan salah satu unsur dalam konsep sho chiku bai (pinus, bambu, dan ume) yang merupakan lambang kebahagiaan, dan juga dipakai sebagai lambang tahun baru.

Pohon peluruh, tinggi 6-10 meter. Daun bundar telur berbentuk jantung. Daun berwarna hijau tua pada musim panas. Bunga diameter sekitar 2,5 cm, mahkota bunga selapis atau bersusun, berwarna putih, merah jambu, hingga merah, dan sedikit harum. Pohon tahan terhadap pemangkasan, sehingga sering dijadikan bonsai. Pohon walaupun tua masih dapat berbunga banyak.

Daun berwarna hijau muda tumbuh setelah mahkota bunga rontok. Buah muda keras, berwarna hijau tua, dan berubah menjadi kuning, serta kadang-kadang sedikit berwarna merah ketika sudah matang. Buah matang pada awal musim panas, sekitar bulan Juni di Asia Timur. Buah muda dan matang rasanya sama-sama masam. Musim hujan Asia Timur bertepatan dengan musim panen buah ume sehingga disebut méiyǔ (梅雨, arti harfiah hujan ume, bahasa Jepang: baiu atau tsuyu).

Di Cina sejak abad 200 SM, buahnya diasap untuk dibuat wumei (烏梅) obat tradisional antibakteri dan dipercaya bermanfaat bagi organ percernaan. Meskipun demikian, data ilmiah tidak cukup untuk menunjang klaim tersebut. Buah ini aman jika dikonsumsi tidak dalam jumlah terlalu banyak. Buah muda yang masih berwarna hijau mengandung hidrogen sianida dan sebaiknya tidak dikonsumsi.

Di Jepang, buah dipanen ketika sudah besar namun masih keras, digarami dan direndam di dalam cuka untuk dibuat umeboshi. Minuman beralkohol yang disebut umeshu dibuat dari merendam buah ume dalam shōchū dan gula batu. Pemanasan, alkohol dan garam dapur menurunkan kadar racun.


source : wikipedia

Libur Terakhir


Hari ini adalah hari terakhir libur sekolah, besok sudah harus kembali ke rutinitas biasa. Mmmm.... males banget, apalagi hari ini hujan, tambah males dech nyiapin ini itu buat sekolah besok..super duper males pokoknya ~_~

Rencana buat males-malesan di rumah pas banget, situasi mendukung n cuaca ok. Begitu langitmenumpahkan tangisnya yang makin lama makin deras, acara mengurung diri di rumahpun makin sukses. kaya gini nich !!

selanjutnya

tarik selimut lagi !!!!

lupakan dulu belajar hari ini ^^



hahahahahaha......... ^_^

Drama Korea Yang Pengen di Tonton

The Musical


pengen banget nonton ini soalnya ada "Geum Jan Di"
















Warrior Baek Song Do



disini ada "Kim Chun Chu" nya putri Cheon Meo
Jadi ingat dramanya mami Mishil ^^









Princess's Weight Loss



kaya'nya lucu dech !!
ada putri yang chubby kaya gtu...









The Princess Man




bakalan mengharu biru nich drama coz seperti film romeo n juliet versi saeguk
siap2 tissu yang banyak nich ^^



smua dramanya masih airing di negrinya sana, mga2 z cepet hadir di indonesia !!