Sabtu, 17 Januari 2015

Ku Titipkan Cintaku Pada Tetesan Hujan



Ini sebuah kisah sepasang kekasih yang menjalani hubungan LDR. sebuah kisah dari dua daratan yang berbeda. Karena jarak yang memisahkan mereka terlalu jauh, sehingga membuat mereka hanya dapat bertemu setahun sekali di tempat pertama kali mereka berkenalan.

18 Februari adalah jadwal mereka bertemu, di sebuah bangku taman di bawah pohon yang cukup sejuk, tidak sepi tidak pula ramai. 


Sebuah SMS masuk "seperti biasa, kita akan bertemu di taman pukul 4 sore"."apa perlu aku menjemputmu di bandara?", demikian pria itu berkata.

"tidak perlu". "cukup tunggu aku saja ditaman". "jangan sampai aku menunggu terlalu lama", balasnya.

Tibalah hari itu, hari dimana pria itu akan menemui kekasih hatinya. Hari yang paling dinanti setiap tahunnya. Dipakainya pakaian dengan warna kesukaan kekasihnya, tak lupa ia gunakan parfum kesukaannya. Riang hatinya, ringan langkahnya. Tidak ada hari yang paling indah selain hari ini, ujarnya dalam hati. Tetapi alam sepertinya tak sependapat dengannya, hujan membasahi bumi di hari indahnya.


"kenapa hujan sekarang?", gumam pria itu.
"aku harus pergi sekarang".
"tidak mungkin aku membiarkannya menunggu"
"hujan...aku mohon berhentilah...untuk saat ini saja".

Satu jam berlalu, hujan masih belum reda juga. Si pria mulai kesal, ia marah, ia memaki, ia menghujat kenapa hujan harus datang saat ini. Akhirnya ia pun pergi dalam tetesan hujan.


"tunggulah aku", sebentar saja...aku mohon, jangan pergi dulu", gumamnya dalam hati.

Karna terburu-buru, pria itu jatuh terpeleset di jalan yang licin dan keningnya membentur sebuah batu. Dalam kejengkelannya, ia merasa matanya semakin redup dan redup, hingga ia tak sadarkan diri.

Di alam bawah sadarnya ia pun masih mengumpat dalam hati.
"ini semua karna kau hujan"
"andai saja kau tak datang, saat ini pasti aku sudah bersama orang yang paling aku cintai".
"ini semua salahmu".
"salahmu".
"aku sangat membencimu"
"aku berharap kau tak akan pernah datang lagi"

Sementara, di bangku taman, wanita itu masih setia menanti. Menanti belahan hatinya datang menemui.


Wanita itu mencoba menghubungi kekasihnya berkali-kali, tapi tidak pernah ada jawaban. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang. 

Ia menengadah, menatap langit luas hingga menitikkan air mata. Air mata kerinduan yang sama derasnya dengan guyuran hujan. Kemudian ia tersenyum dan melangkah pergi.

Dalam bawah sadarnya, pria itu mendapati bangku taman yang kosong. Hingga ia tertunduk sedih dan pasrah.


Kemudian ia mendengar suara
"hai..manusia yang sedang di rundung duka karna cinta", hujan berkata.
"aku datang membawa pesan dari kekasihmu".
"cukup baik hati aku mau mengantarkannya untukmu".
"berhentilah memakiku".
"kekasihmu berpesan agar aku mengatakan ini padamu"
"Dia menitipkan cintanya buatmu, agar kau tenang disana".
"Dan dia juga titip rindu supaya kau kuat disana".

Perlahan pria itu tersadar


Ia menemukan sepucut surat dan setangkai mawar teruntuknya. Dalam surat itu


"TUNGGU AKU PADA 18 FEBRUARI SELANJUTNYA"

"akan kujaga mawar ini hingga 18 Februari selanjutnya".


"akan ku tunggu selalu kau ditaman itu, hingga kau benar-benar tetap selalu disisiku".
 "selamanya".
"karna yang ku mau hanya kamu"
"untuk melengkapi hidupku, bahagia selamanya"



Surabaya, di penghujung malam bersama Tesis

Rabu, 19 Maret 2014

Aku Rindu Allah

Hari ini untuk kesekian kalinya aku merasakan sesuatu yang aneh. Mungkin bisa dibilang begitun karena diriku memang aneh. Mungkin kalian berpikir aku adalah ornag yang hampir gila atau mungkin orang yang depresi. Mungkin saja, kita tidak pernah tahu apa yang ada di kepala setiap orang. Apa yang dipikirkan orang lain tentang kita, kita tidak pernah tahu itu.

Untuk kali ini aku merasakan hari-hari yang begitu berat lebih berat dari biasanya. Lebih berat dari pada ketika aku memikirkan aljabar abstrak. Ini jauh lebih abstrak dari apa yang pernah aku pelajari. Pertama kali dalam hidupku, aku merasa rindu. Rindu yang begitu besar kepada penciptaku, pemilik sebenarnya seluruh isi dunia ini. Rindu akan kasih sayang Tuhan ku, rindu ingin dekat denganNya, semua macam rinduKu padaNya tlah kurasakan. Tapi aku malu dengan diriku, malu untuk mendapatkan kasih sayangNya, karena aku yang menjauh dariNya. Akankah Dia mau kembali memeluk mesra aku seperti dulu.

Pernah terlintas dipikiranku jika duniaku sudah tak menarik lagi, ada rasa bosan aku rasakan dengan duniaku. Aku ingin kembali dalam pelukan Tuhan ku, tapi aku malu. Apa yang aku punya, tidak seujung kuku kebaikanpun yang aku punya. Tuhanku ingin sekali aku menjadi orang yang berguna, ingin sekali aku menjadi kekasihmu, ingin sekali aku menjadi makhlukmu yang engkau cintai tapi pantaskah aku?

Selasa, 21 Januari 2014

I love you, Mom

Mama, ibu, bunda, eomoni, sebuah kata yang selalu indah di ucapkan. Mendatangkan kedamaian jika kita memanggilnya. Dialah sosok malaikat yang senantiasa menjaga kita di setiap waktunya tanpa kenal lelah.

Ibu memberikan apapun yang kita butuhkan, semua yang diberikan adalah yang terbaik bukan kualitas kedua atau ketiga, selalu kualitas yang terbaik apapun itu. Lembut belaiannya, kasih sayangnya apapun itu selalu utuh untuk kita tidak ada terbagi.

Bercerita tentang ibu, sudah pasti semua orang punya ibu termasuk saya. Ibu saya adalah orang paling hebat yang pernah saya temui, orang paling hangat yang paling saya sukai. Beliau bisa menjadi sahabat terbaik yang paling setia untuk saya. Pokoknya semua yang the best lah buat ibu saya.

Semalam ibu telfon, jingga...paketnya udah nyampe, makasih ya..ibu seneng banget, bajunya pas sama ibu..
senang rasanya jika beliau suka, walaupun itu hanya selembar gamis yang tak seberapa harganya. Saya berfikir itulah salah satu cara saya untuk menghibur ibu saya. Maklum semua anaknya jauh darinya, pengobat pelipur lara bagi saya dan ibu. Sebuah benda bisu yang sarat makna. Ada kasih sayang di dalamnya.

Itulah ibu,,apapun yang dia terima dari putra putrinya selalu ia katakan amat menyukainya. Mom, we love you so much...

Sedih rasanya hati ini setiap mengingatmu, menulis tentangmu, tapi aku suka itu. Berkaca-kaca mata ini ketika menulis ini, karna kecintaan yang begitu besar. Baru kusadari sekarang betapa aku mencintaimu, sesak nafas ini jauh darimu. Ingin sekali kucium pipimu dan memohon restu takzim dengan memengang lembut tanganmu, aku rindu itu. Hal yang kulakukan setiap pagi ketika hendak pergi bekerja, kini tak bisa lagi kulakukan. Ingin rasanya kuputar wakt lebih cepat, agar aku bisa segera kembali padamu.

Sebuah cerita kerinduan dari negeri sebrang, 22 januari 2014

Senin, 20 Januari 2014

Permataku

Dikeheningan aku duduk sendiri, menarik dalam nafas ini dan mengembuskannya dengan berat hati, bukan karna tak ingin hidup lagi, tapi karna ada beban di hati. Beban rindu yang tak kunjung padam, walau kau tlah kutemui akhir tahun lalu. Malah tumbuh subur bak cendawan di musim hujan, kau memenuhi semua selok dalam rongga kepalaku, membuat sesak dalam setiap tarikan nafasku.

Kau permata hatiku yang senantiasa ingin kupeluk dan kucium detik waktu yang berjalan. Tapi apalah daya, waktu, jarak dan kepentinganlah yang memisahkan kita. Cita-citaku yang terlampau tinggi membuatku jauh darimu. Salahkah aku dimatamu, aku mohon jangan salahkan aku. Cukuplah sudah kau menghukumku dengan rasa rindu yang begitu amat berat. Rindu yang setiap waktu seakan ingin menikamku, mencabik-cabik hatiku. Luka dan perih sudah rasanya hati ini, ingin ku bunuh waktu dan kukembalikan seperti sedia kala. Kembali ke waktu aku tak paham apa itu rindu, waktu dimana kita selalu bersama. Oh, permata hatiku bantulah aku menepis rindu ini, bukan untuk melupakanmu tapi untuk menjaga rindu ini hingga tiba waktunya aku datang menemuimu, bantulah aku untuk menenangkan hati yang bergejolak karna rindu, tak ingin ku hancur karna rindu karna aku tlah hancur karna aku tak paham apa itu rindu.

Permata hatiku tunggulah aku, hingga bangku itu tak lagi kosong karna aku. Permata hatiku cintaku selalu untukmu.

Teruntuk permata hatiku, cinta terbesarku ayah dan ibuku.

Minggu, 19 Januari 2014

20.01.14

Sesuai gambar di samping, SAYA LAGI GALAU, HELP ME PLEASE !

Dilema klasik yang selalu melanda, gak tau apakah ini efek libur 3 hari atau efek lainnya. Yang saat ini saya rasakan adalah bingung mau ngapain, bingung memulai semunya harus dari mana. Yang bisa saya lakukan cuma ngerjain tugas dan belajar, gak ada pekerjaan lain. Namanya juga mahasiswa, apa sich yang bisa dilakukan selain ngerjain tugas yang banyak menggunung.

And then, efek kangen keluarga juga turut andil dalam kegalauan. Pengen cepat selesai, pengen cepat pulang, pengen cepat peluk mom's and dad, manja banget khan bin lebay. Tapi gak taulah, aku juga bingung, ko rasanya bete, sumpek gini. Rasanya beda banget dengan kuliah S1 dulu yang rame cekikikan sana sini. Sekarang semuanya terasa sunyi, sepi banget. Semua serba bingung mau ngapain. Jalan pun yang qu tau cuma jalan dari kos - kampus. Gak keren banget khan.

Gimana ya caranya membangun semangat, merubah mindset di otak aku ini, supaya jadi lebih bersemangat, ceria and happy pastinya. Walaupun udah dicoba menyemangati diri sendiri tapi ya tetep melempem juga akhirnya. Apa yang harus aku lakukan????????????

ayoooo....semangat dunk...

Kamis, 16 Januari 2014

16.01.14



Menceritakan apa yang terjadi kemarin sebagai penghilang stress dan kilas balik untuk lebih baik ke depannya.

Ada apa dengan hari kemarin. Kegiatan yang dilakukan kemarin kuliah dan presentasi. Presentasi mata kuliah Psikologi Pendidikan Matematika. Alhamdulillah lancar, pertanyaan -pertanyaan yang di ajukan bisa di jawab dengan baik. Catatan buat diri sendiri, perkaya sumber untuk menunjang presentasi, karna kita tidak pernah menduga jika ada pertanyaan yang sedikit atau malah jauh melenceng dari topik utama yang di bicarakan.

Dilanjutkan dengan kuliah Aljabar Abstrak with my favourite university level instructor, daaaaaaaaaannnnn.....tereeereeeenngggg.... gak ngerti blas. Diajak mengewang-awang ma bapaknya, dengan kemampuan otak seperti aq yaa...rada2 lola lah paham.

Dijelasin ulang ma teman, lumayan paham,,lumayan...hedeh...di bawa pulang kerumah, rencananya mau di salin ulang, karena kelelahan rebah dan tidurlah hingga menjelang pagi. Bablas dah ilmu kemarin cuma tiggal 80% yang nyangkut. Hari ini harus tanya lagi dengan teman. Besok-besok hari harus langsung di review ulang begitu nyampe rumah, gak pake molor dulu, hua...hu..hu...hu...

Yang terakhir semangat trus pantang menyerah, perjuanganmu tersisa 15 bulan lagi...semangat....

Sabtu, 07 September 2013

Two Weeks



Drama selanjutnya yang bakalan q ikuti sepertinya Two Weeks, soalnya ada Lee Jun Ki di sono hahahaha...
Sesuai judulnya, sepertinya cerita drama ini tentang perjuangan Jang Tae San (Lee Jun Ki) selama dua minggu. Di drama ini dia dituduh telah membunuh seorang wanita (ko jadi inget ma So Jong Ki ya di Nice Guy). Ya, kira-kira gitulah intinya. Kita intip sama-sama aja dah sinopsisnya di sini. Happy Reading ^_^